Bakat Academy https://www.brandmaker.id/ Pusat Belajar Bahasa Arab dan Studi Islam Sat, 28 Dec 2024 11:15:00 +0000 id hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.7.4 https://bakatacademy.my.id/wp-content/uploads/2024/10/cropped-20241014_183713-32x32.png Bakat Academy https://www.brandmaker.id/ 32 32 Kiat Sukses Anti Gagal Belajar Bahasa Arab https://bakatacademy.my.id/368/kiat-sukses-anti-gagal-belajar-bahasa-arab/ https://bakatacademy.my.id/368/kiat-sukses-anti-gagal-belajar-bahasa-arab/#respond Thu, 19 Dec 2024 17:27:13 +0000 https://bakatacademy.my.id/?p=368   Wajib dipahami bersama bahwa bahasa arab itu adalah pelajaran atau ilmu khusus dan pengajarnya pun orang yang khusus, bukan ilmu agama yang dikaji umum di kajian di berbagai masjid. Begitu juga tidak setiap orang yang bisa bahasa arab akan mampu mengajarkannya dan memahamkan orang lain. Belajar bahasa arab itu penamaannya juga khusus, tidak benar …

Artikel Kiat Sukses Anti Gagal Belajar Bahasa Arab pertama kali tampil pada Bakat Academy.

]]>
 

Wajib dipahami bersama bahwa bahasa arab itu adalah pelajaran atau ilmu khusus dan pengajarnya pun orang yang khusus, bukan ilmu agama yang dikaji umum di kajian di berbagai masjid. Begitu juga tidak setiap orang yang bisa bahasa arab akan mampu mengajarkannya dan memahamkan orang lain.

Belajar bahasa arab itu penamaannya juga khusus, tidak benar jika ada masjid mengumumkan akan membuka “kajian bahasa arab” yang benar itu “kelas bahasa arab atau program bahasa arab.”

Para hadirin yang hadir di kajian biasa atau umum tidak ada yang melarang datang di awal kajian, tengah, atau bahkan datang pas sesi tanya jawab pun tak masalah, inilah sifat keumuman yang ada di kajian umum.

Barangsiapa yang ingin naik derajatnya dari kajian umum ke kelas khusus dengan pelajaran khusus yaitu bahasa arab, maka wajib menyiapkan dirinya sebagai orang yang khusus yaitu memiliki niat khusus, bermental khusus, berbekal (siap mengeluarkan biaya besar) khusus, waktu khusus dan tujuan khusus.

Jika ingin sukses belajar bahasa arab, maka jangan mendaftar program atau kelas khusus, namun mentalnya masih kajian umum, tak akan bisa dan pasti akan gagal!.

Kelas bahasa arab itu sangat berbeda dengan kajian biasa pada umumnya, sebagaimana misal ada yang ingin menjadi pasukan KOPASSUS, maka yang sudah menjadi TNI AD wajib mengikuti seleksi khusus dan pendidikan kembali yang khusus sampai lulus baru lah akan menjadi pasukan khusus baret merah KOPASSUS.

Kita semua pasti pernah mendengar atau bahkan antum itu adalah pelakunya, awal dibuka belajar bahasa arab banyak yang daftar namun baru satu bulan berjalan rontok, lama kelamaan habis dan belajar bahasa arab bubar, kenapa seperti itu?.

Faktor terbesar gagalnya belajar bahasa arab adalah menyamakan belajar bahasa arab seperti kajian biasa, yang peserta kebanyakannya:

1. Tidak memiliki niat khusus.

2. Belum disiapkan dengan mental yang kuat jika didisiplinkan gurunya, misal datang telat akan ditegur pengajar, jika tidak mengerjakan PR akan ditanya dan berbagai konsekuensi lain yang tidak sama dengan kajian umum.

3. Belajar bahasa arab dimana-mana bubar karena salah satu sebab terbesarnya adalah para peserta hanya patungan infak sekedarnya, padahal kalau dirinya belajar bahasa dunia semisal bahasa inggris, mandarin, jepang dan lain sebagainya berani membayar mahal dan bangga membayar mahal, namun untuk biaya pendidikan belajar bahasa agama Islam hanya sekedar atau dengan ungkapan klasik semampunya, ya jelas akan gagal dan bubar belajar bahasa arabnya, karena tidak ada keseriusan dari awal kaitan biaya pendidikannya. Maka lihatlah bagaimana semangat dan kesungguhan Imam Syafi’i ketika ingin pergi belajar kepada Imam Malik bin Anas, beliau menjual kayu kaso rumahnya untuk biaya pendidikan belajar ke gurunya Imam Malik bin Anas, adapun kita bagaimana apa yang sudah dijual demi belajar bahasa arab?, belum ada yang dijual bahkan harta yang ada pun digunakan untuk lebih kepentingan dunianya lagi dan lagi, sehingga ya jangan kaget akan gagal lagi dan lagi dalam belajar bahasa arab!.

4. Kebanyakan yang belajar bahasa arab yang gagal itu disebabkan hanya dijadikan sambilan tidak mencurahkan waktu khusus.

5. Tidak memiliki tujuan khusus hanya untuk coba-coba saja, padahal ilmu agama tidak akan didapatkan dengan badan santai dan berleha-leha, terlebih lagi dalam belajar bahasa arab.

Lima hal di atas adalah sebab-sebab gagalnya belajar bahasa arab, sehingga jangan heran banyak orang belajar bahasa arab gagal dan gagal lagi, sudah ganti banyak kitab dan ganti banyak ustadz namun hasil masih nihil, salah satu sebab utamanya adalah *menyamakan program khusus bahasa arab dengan kajian umum*, padalal Allah Ta’ala membedakannya:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ

“Katakanlah (wahai muhammad), apakah sama antara orang-orang yang berilmu dengan orang-orang yang jahil.” (QS. Az-Zumar : 9)

Anda ingin sukses belajar bahasa arab tanpa gagal?.

Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal bahwa bahasa arab itu program khusus bukan kajian umum, sehingga harus memiliki ciri, hawa, peserta, aturan, metode dan tujuan khusus.

Berikut ini kami sebutkan kiat-kiat dan cara para salafush shalih menempuh belajar bahasa arab sampai sukses:

1. Memiliki niat khusus, jangan hanya ikut-ikutan yang lagi trend dan ramai saja.

2. Memiliki mental khusus, siap disiplinkan guru dari banyak hal dan menjalankan nasihat-nasihat serta tidak baperan apalagi cengeng.

3. Memiliki bekal khusus, siap membayar biaya pendidikan bahkan memilih membayar dengan jumlah yang paling besar, hindari belajar bahasa arab mencari yang gratis, atau yang banyak terjadi adalah daftar belajar bahasa arab yang SPP bulanannya dengan patungan infaq ala kadarnya, maka jangan daftar di model belajar bahasa arab seperti ini, karena hanya hitungan bulan akan rontok dan bubar, karena tidak memiliki konsekuensi dari awal belajar. Ketika belajar bahasa arab membayar SPP dengan nominal paling besar adalah sunnahnya para ulama, salah satu contoh adalah Al-Imam Abu Hanifah rahimahullah membayar pengajar anaknya yang telah sukses mengajarkan surat al-Fatihah, maka beliau memberikan sekitar Rp. 70.000.000, maka pengajar tersebut menyampaikan : “Wahai Imam sesungguhnya aku belum melakukan apa-apa (maksudnya apakah ini tidak terlalu banyak dengan hasil pengajaran yaitu baru mengajarkan surat Al-Fatihah saja),” maka Imam Abu Hanifah rahimahullah menjawab : “Sesungguhnya aku memberikan biaya pendidikan tersebut (sekitar Rp. 70.000.000) itu bukan karena pengajaranmu, namun aku sedang memuliakan ilmu, dan jika aku memiliki harta yang lebih banyak lagi maka aku akan membayar lebih besar lagi dari jumlah ini (sekitar 70 jt).”

Allah Akbar, begitu luar biasanya ulama memuliakan ilmu, salah satu bentuk memuliakan ilmu adalah mengeluarkan harta yang paling besar yang kita miliki untuk biaya menuntut ilmu.

Jangan tanya ke ustadz yang sedang diambil ilmunya, mau dibayar berapa wahai guruku?, maka ustadznya akan malu menjawab, namun muliakanlah dengan yang paling besar harta yang kita miliki tanpa harus ditawarkan atau diingatkan, masa kita memiliki banyak harta dan fasilitas dunia lengkap memuliakan ilmu agama terkhusus ilmu bahasa arab hanya sekedarnya bahkan dengan ungkapan “aku mampunya segini,” namun dalam urusan fasilitas dunia tak pernah terdengar dengan ungkapan yang serupa.

Hal semakna dengan yang telah dilakukan dan dicontohkan Imam Abu Hanifah rahimahullah adalah nasihat Asy Syaikh Al-‘Ushoimy hafidzahullah:

من عظم العلم يناله

“Barangsiapa yang memuliakan, mengagungkan dan memahalkan ilmu agama, maka ia pasti akan mendapatkannya.” (Khulâsoh Ta’dzimil ‘Ilmi)

Memuliakan itu datang tepat waktu dan memuliakan waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan guru kita, dengan menunggu ustadznya, bukan ustadznya yang malah menunggu.

Mengagungkan itu dengan menancapkan ke hati kita semua sebagai murid bahwa materi yang dibahas, waktu dan ilmu ustadz kita adalah sangat berharga dan mahal harganya, sehingga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dan waktu yang Allah berikan untuk belajar bahasa Islam.

Memahalkan ilmu itu dengan mengeluarkan harta yang paling berharga dan paling besar nominalnya, jangan menawarnya apalagi menggerutu di belakang dan memprotesnya!.

Dan juga firman Allah Jalla wa ‘Alla yang menjelaskan tentang seorang yang tidak akan pernah mendapatkan ilmu agama yang akan atau sedang dipelajari, apalagi ilmu khusus bahasa arab kecuali dengan jalan mengeluarkan harta yang banyak untuk membiayai menuntut ilmunya :

لَن تَنَالُوا۟ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُوا۟ مِمَّا تُحِبُّونَۚ

“Kalian tidak akan pernah mendapatkan kebaikan sampai kalian mengeluarkan harta yang sangat kalian cintai.” (QS. Ali ‘Imran: 92)

Imam Abu Hanifah rahimahullah mencontohkan membayar mahal, maka cara memuliakan ilmu itu dengan membayar biaya pendidikan yang nominalnya paling selayaknya jangan sekedarnya, sementara tabungan harta banyak dan fasilitas lengkap.

4. Memiliki waktu khusus, waktu dan aturan yang sudah ditentukan guru kita, maka jalankanlah, jangan menawar apalagi membantah!.

5. Memiliki tujuan khusus, ingin membaca Al-Qur’an paham makna, ingin hatinya menjadi lembut, ingin menjadi baik dengannya, ingin bisa masuk Surga karena bahasa arab adalah bahasa penghuni Surga.

Jika lima kiat sukses ini dijalankan dengan sungguh-sungguh, maka tunggulah engkau akan mulia, menjadi orang yang mampu bahasa arab dan lembut hatinya serta tawwadhu’ peringainya.

Sehingga sudah tidak zaman lagi terdengar apalagi engkau menjadi pelaku yang belajar bahasa arab yang gagal lagi dan lagi, stop semua itu, karena hanya membuat rugi umur, tenaga, pikiran dan hartamu!.

️ Ustadz Ibnu Tasuri, MA.

Artikel Kiat Sukses Anti Gagal Belajar Bahasa Arab pertama kali tampil pada Bakat Academy.

]]>
https://bakatacademy.my.id/368/kiat-sukses-anti-gagal-belajar-bahasa-arab/feed/ 0